Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabe

Antraknosa adalah penyakit yang disebabkan jamur bernama Colletotrichum capsici Sydow dan juga C. gloeosporioides Pens.

Kedua jamur penyebab penyakit tersebut dapat bertahan didalam biji, sebagai penular penyakit ini. Sisa – sisa tanaman yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini. Sialnya penyakit ini dapat hidup di tanaman lain seperti marigold atau tomat.

Untuk jenis jamur C. gloeosporioides Pens mempunyai lebih banyak inang lagi, serta dapat bertahan di dalam tanah. Kedua jamur penyebab penyakit ini, mampu bertahan di dalam biji buah cabe selama kurang lebih 9 bulan lamanya. Menanam bibit cabe dari pohon yang terinfeksi dapat membuat penyakit ini terulang kembali.

Bibit cabe yang bebas dari jamur ini juga dapat tertular nantinya, apa bila kamu menanam cabe pada daerah kebun yang sedang ada infeksi dari jamur tersebut.

Cara penularannya dengan melalui siraman air atau hujan, spora tunggal dari jamur ini juga dapat menempel pada pakaian petani yang bekerja sehingga petani dapat juga menjadi penyebar penyakit ini.
antranoksa pada cabe/cabai

Gejala Serangan Penyakit

Gejala serangan dapat di lihat pada biji cabe menimbulkan kegagalan dalam perkecambahan, terlihat cabe yang di semai akan mengalami rebah semai. Jika serangan jamur ini pada tanaman dewasa maka menimbulkan mati pucuk, daun serta batang menimbulkan busuk kering berwarna coklat kehitaman – hitaman.

Pada buah cabe akan terlihat serangan buah menjadi buah busuk, berwarna seperti terkena sinar matahari dan terakhir akan menyebabkan busuk pada buah cabe.

Kerugian dalam budidaya tanaman cabe berkisar antara 22 – 30 persen.

Hama dan Penyakit pada tanaman cabe lainnya:

Pengendalian Penyakit Antraknosa

Pengendalian terhadap penyakit ini dapat dilakukan petani secara terpadu, yaitu sebagai berikut:

  1. Pergiliran tanaman cabe dengan tanaman lainnya, yang bukan merupakan tanaman inang dari jamur penyebab penyakit ini.
  2. Memusnahkan berbagai macam gulma di kebun, karena jamur ini dapat menjadikan gulma tertentu sebagai inang nya.
  3. Sanitasi lapangan dilakukan dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang penyakit ini.
  4. Menanam bibit cabe yang bebas dari jamur ini, serta di tanam pada lahan yang terbebas dari jamur penyebab penyakit ini.
  5. Memberlakukan perendaman benih cabe dengan air panas 55 derajat celcius selama 30 menit, sebelum di tanam pada persemaian.
  6. Menggunakan fungisida fenarimol 0.3 cc/l dengan interval 4 – 7 hari, khususnya di saat proses pematangan buah cabe.
  7. Penanganan pada saat pascapanen dengan melakukan pengeringan buah cabe, tau pun menyimpan buah cabe di gudang bersuhu 0 derajat celcius.

Demikian lah mengenal penyakit Antraknosa pada tanaman cabe, semoga dapat membantu kamu dalam upaya budidaya cabe.
Kedy Reading makes you know, acting makes you do.